Nama : Dyna Fawaza ( 22212340)
Elma Anugrah Destrianti (22212464)
Feni (22212890)
Kharisma Aulia (24212083)
Kelas : 4EB25
SEJARAH NEGARA PAKISTAN
Sejarah Pakistan sangat penting untuk diketahui. Pakistan merupakan negara republik Islam yang berada di anak benua India. Sejarah Pakistan dimulai sejak negara ini berhasil memerdekakan dirinya dari penjajahan Inggris pada 14 Agustus 1947.
Sejarah Pakistan menyebutkan bahwa secara resmi Pakistan bernama Republik Islam Pakistan dan merupakan salah satu negara di Asia Selatan. Sejarah Pakistan juga menyebutkan bahwa negara ini mempunyai garis pantai sepanjang 1,046km dengan Laut Arab dan Teluk Oman di sebelah selatan. Di bagian barat, nagara ini berbatasan dengan Iran, India di bagian timur, Cina di timur laut. Pakistan sampai tahun 1970 membentuk pemerintahan militer dan kemudian berubah bentuk menjadi Republik Islam Pakistan. Pakistan memiliki luas wilayah lebih dari 803 ribu kilometer persegi dan berbatasan dengan Iran,India,Afganistan,danChina.
Negara Pakistan berdekatan dengan Tajikistan yang hanya dibatasi oleh daratan kecil bernama Koridor Wakhan. Pakistan berada pada zona strategis karena berdekatan dengan tempat-tempat penting di Asia Selatan, Asia Tengah, dan Timur Tengah. Inilah yang membuat sejarah Pakistan penting untuk diketahui.
Salah satu sejarah Pakistan yang penting diketahui adalah keberadaan
situs dari kebudayaan kuno seperti budaya Neolitik, Mehrgarh, dan peradaban
emas lembah Indus. Situs-situs yang merupakan bagian dari sejarah Pakistan ini
berada di daerah Pakistan dan termasuk sejarah Veda, Indo-Yunani, Persia,
peradaban Islam, dinasti Turki-Mongol dan kebudayaan Sikh setelah melalui
berbagai invasi. Untuk lebih jelasnya, simaklah uraian singkat tentang sejarah
Pakistan berikut.
Sejarah Pakistan: Gagasan
Pendirian Pakistan
Sejarah
Pakistan diawali ketika Inggris menguasai anak benua India selama hampir 200
tahun, dari 1756 hingga 1947. Reformasi politik pada akhir abad ke-19
memungkinkan dibentuknya partai-partai politik. Indian National Congress, yang
mewakili mayoritas penduduk Hindu didirikan pada 1885. Muslim League dibentuk
pada 1906 untuk mewakili dan melindungi posisi minoritas Muslim. Seorang
penyair dan filsuf bernama Sir Muhammad Iqbal mengusulkan agar
provinsi-provinsi India Inggris di sebelah barat laut serta negara bagian Jammu
dan Kashmir sebaiknya digabung menjadi sebuah negara.
Berkaitan dengan nama, sejarah Pakistan memiliki kisah yang menarik. Nama “Pakistan” yang digunakan untuk menyebut penggabungan ini, merupakan singkatan dari nama-nama provinsi tersebut, yaitu Punjab, Afghania (Provinsi North West Frontier), Kashmir, Indus Sind, dan Baluchistan. Berdasarkan sejarah Pakistan, nama negara ini (Pakistan) artinya ‘tanah yang murni’ dalam bahasa Urdu ataupun bahasa Persia. Sejarah Pakistan juga mengatakan bahwa nama negara Pakistan diusulkan oleh seorang tokoh gerakan Pakistan, Choundry Rahmat Ali. Menjelang akhir 1930, Muhammad Ali Jinnah, pemimpin Muslim League yang dianggap sebagai pendiri Pakistan, menyatakan bahwa satu-satunya cara untuk menghindarkan Muslim India dari dominasi Hindu adalah dengan mendirikan negara Muslim tersendiri.
Berkaitan dengan nama, sejarah Pakistan memiliki kisah yang menarik. Nama “Pakistan” yang digunakan untuk menyebut penggabungan ini, merupakan singkatan dari nama-nama provinsi tersebut, yaitu Punjab, Afghania (Provinsi North West Frontier), Kashmir, Indus Sind, dan Baluchistan. Berdasarkan sejarah Pakistan, nama negara ini (Pakistan) artinya ‘tanah yang murni’ dalam bahasa Urdu ataupun bahasa Persia. Sejarah Pakistan juga mengatakan bahwa nama negara Pakistan diusulkan oleh seorang tokoh gerakan Pakistan, Choundry Rahmat Ali. Menjelang akhir 1930, Muhammad Ali Jinnah, pemimpin Muslim League yang dianggap sebagai pendiri Pakistan, menyatakan bahwa satu-satunya cara untuk menghindarkan Muslim India dari dominasi Hindu adalah dengan mendirikan negara Muslim tersendiri.
Sejarah Pakistan: Kemerdekaan
Sejarah
Pakistan memang sangat beragam, termasuk masalah kemerdekaan. Pada 1940, Muslim
League secara resmi mendukung pembagian India Inggris serta pendirian Pakistan.
Inggris kemudian memutuskan untuk membagi bekas jajahannya tersebut dan pada 15
Agustus 1947, menyerahkan kekuasaan secara terpisah kepada India dan Pakistan.
Sejarah Pakistan berlanjut dengan pembagian wilayah Pakistan menjadi dua, yaitu Pakistan Barat dan Pakistan Timur. Pakistan Barat adalah negara Pakistan saat ini, sedangkan Pakistan Timur saat ini dikenal sebagai negara Bangladesh. Kedua bagian tersebut dipisahkan wilayah India sepanjang 1.600 kilometer. Pembagian anak benua India menyebabkan perpindahan penduduk secara besar-besaran. Sekitar 6 juta pemeluk Hindu dan Sikh keluar dari Pakistan menuju India, dan sekitar 8 juta umat Muslim bermigrasi dari India ke Pakistan.
Sejarah Pakistan yang cukup kelam terjadi ketika perpindahan penduduk disertai kekerasan antarkelompok etnik berskala besar yang menguatkan rasa permusuhan di antara kedua negara. Permusuhan tersebut makin bertambah dengan adanya perselisihan mengenai masuknya negara-negara bagian pribumi ke dalam salah satu di antara kedua negara tersebut.
Penguasa Hindu Jammu dan Kashmir, yang 85 persen penduduknya Muslim, memutuskan bergabung dengan India. Pakistan kemudian menuntut hak atas Jammu dan Kashmir, sehingga terjadi perang antara Pakistan dan India. Meskipun Perserikatan Bangsa-Bangsa kemudian mengeluarkan resolusi agar diadakan plebisit di bawah pengawasan PBB untuk menentukan masa depan Kashmir, India tetap menduduki sekitar dua pertiga wilayah tersebut dan menolak diadakannya plebisit.
Sejarah Pakistan berlanjut dengan pembagian wilayah Pakistan menjadi dua, yaitu Pakistan Barat dan Pakistan Timur. Pakistan Barat adalah negara Pakistan saat ini, sedangkan Pakistan Timur saat ini dikenal sebagai negara Bangladesh. Kedua bagian tersebut dipisahkan wilayah India sepanjang 1.600 kilometer. Pembagian anak benua India menyebabkan perpindahan penduduk secara besar-besaran. Sekitar 6 juta pemeluk Hindu dan Sikh keluar dari Pakistan menuju India, dan sekitar 8 juta umat Muslim bermigrasi dari India ke Pakistan.
Sejarah Pakistan yang cukup kelam terjadi ketika perpindahan penduduk disertai kekerasan antarkelompok etnik berskala besar yang menguatkan rasa permusuhan di antara kedua negara. Permusuhan tersebut makin bertambah dengan adanya perselisihan mengenai masuknya negara-negara bagian pribumi ke dalam salah satu di antara kedua negara tersebut.
Penguasa Hindu Jammu dan Kashmir, yang 85 persen penduduknya Muslim, memutuskan bergabung dengan India. Pakistan kemudian menuntut hak atas Jammu dan Kashmir, sehingga terjadi perang antara Pakistan dan India. Meskipun Perserikatan Bangsa-Bangsa kemudian mengeluarkan resolusi agar diadakan plebisit di bawah pengawasan PBB untuk menentukan masa depan Kashmir, India tetap menduduki sekitar dua pertiga wilayah tersebut dan menolak diadakannya plebisit.
Sejarah Pakistan Politik di Awal
Kemerdekaan
Sejarah
Pakistan juga menyebutkan bahwa pemerintahan Pakistan pertama kali dipimpin
oleh Perdana Menteri Liaquat Ali Khan. Muhammad Ali Jinnah menjadi gubernur
jenderal hingga meninggal pada 1948. Dari 1947 hingga 1951, Pakistan berada
dalam kondisi tidak stabil. Setelah Liaquat terbunuh pada 1951, Khwaja
Nazimuddin dari Pakistan Timur menggantikannya sebagai perdana menteri. Pada
1953, Nazimuddin digantikan oleh Muhammad Ali Bogra. Bogra mengundurkan diri
pada 1955 dan Chaudhuri Muhammad Ali ditunjuk sebagai perdana menteri keempat.
Pada tahun yang sama Gubernur Jenderal Ghulam Muhammad juga mengundurkan diri.
Iskander Mirza, yang berasal dari militer, menjadi gubernur jenderal keempat
dan terakhir. Pada 23 Maret 1956 Pakistan diproklamasikan sebagai republik
Islam. Iskander Mirza menjadi presiden pertama. Sementara Huseyn Shaheed
Suhrawardy menjadi perdana menteri kelima. Proklamasi ini dianggap sebagai
salah satu sejarah Pakistan yang berkesan bagi seluruh rakyatnya.
Sejarah Pakistan: Diktator Militer
dan Pemisahan Pakistan Timur
Sejarah
Pakistan juga tidak lepas dari masalah militer. Pada 1958 Jenderal Muhammad
Ayub Khan mengambil alih kendali atas Pakistan dengan memberlakukan keadaan
darurat dan melarang semua kegiatan politik selama beberapa tahun. Setelah
kekalahan Pakistan dalam perang melawan India pada 1965, kekuasaan Ayub Khan
mulai berkurang. Pada Maret 1969, Ayub Khan mundur. Dia menyerahkan tanggung
jawab pemerintahan kepada Jenderal Muhammad Yahya Khan. Pemilihan umum
yang diselenggarakan pada Desember 1970 menimbulkan polarisasi Pakistan Barat
dan Pakistan Timur. Pada 26 Maret 1971 Pakistan Timur memisahkan diri dengan
memproklamasikan berdirinya Republik Rakyat Bangladesh. Pertempuran pecah
antara kaum nasionalis Bengal dan tentara Pakistan. Peristiwa ini dikenang
sebagai sejarah Pakistan yang buruk. Pada November 1971 India mengirimkan
pasukan ke Pakistan Timur untuk bertempur di pihak Bangladesh. Pasukan Pakistan
kemudian menyerah di Dhaka pada 16 Desember 1971. Presiden Yahya Khan
kemudian mengundurkan diri. Zulfikar Ali Bhutto mengambil alih Pakistan dan
mengakui kemerdekaan Bangladesh.
Sejarah Pakistan: Masa Kekuasaan
Zia-ul-Haq
Pemilihan
umum berlangsung pada Maret 1977. Namun, kemenangan partai Bhutto, Pakistan
People’s Party (PPP) dianggap sebagai kecurangan. Kerusuhan dan kebuntuan
politik mendorong Jenderal Muhammad Zia-ul-Haq mengambil alih pemerintahan. Zia
menyatakan diri sebagai presiden pada 16 September 1978. Bhutto kemudian
diadili dan divonis bersalah atas pembunuhan lawan politiknya pada 1974. Bhutto
dieksekusi pada 4 April 1979. Pada 19 Agustus 1988 Zia tewas dalam
kecelakaan pesawat Angkatan Udara Pakistan. Selanjutnya, pemilihan umum pada
akhir 1988 membawa Benazir Bhutto, putri Zulfikar Bhutto, ke kursi perdana
menteri.
Sejarah Pakistan pada Era 1990-an
hingga Sekarang
Sepanjang
1990-an, Pakistan berada dalam ketidakstabilan politik. Benazir Bhutto dua kali
menjadi perdana menteri, dan dua kali diturunkan. Sementara Nawaz Sharif tiga
kali menjadi perdana menteri hingga dikudeta oleh Jenderal Pervez Musharraf pada
12 Oktober 1999. Benazir Bhutto terbunuh pada sebuah serangan bunuh diri pada
27 Desember 2007. Musharraf menuduh al Qaeda sebagai pelaku serangan. Namun,
pendukung Bhutto menuduh pemerintah Musharraf mendalangi peristiwa itu. Musharraf
mundur dari jabatannya sebagai presiden pada 18 Agustus 2008.
Selanjutnya, pada 6 September 2008, Asif Ali Zardari, suami Benazir Bhutto
terpilih sebagai presiden dengan Yousaf Raza Gilani sebagai perdana menteri.
Itulah tadi uraian panjang seputar sejarah Pakistan.
B. Inflasi
di Negara Pakistan
Terorisme, banjir, dan ekonomi yang memburuk membayangi Pakistan selama
tahun 2010 dan bencana tersebut nampaknya akan menghambat kemajuan negara itu
pada tahun 2011. Tahun 2010 telah menjadi tahun yang sangat buruk di
berbagai bidang bagi warga Pakistan. Meningkatnya jumlah serangan bunuh diri,
bencana banjir, krisis energi yang parah, inflasi keuangan yang sangat tinggi,
salah urus perekonomian dan pengangguran telah menghancurkan kehidupan warga
Pakistan. Hampir 1,300 orang tewas dan lebih dari 2,500 orang luka akibat 52
serangan bom bunuh diri sejak bulan Januari. Dengan kecurigaan upaya baru dalam
memerangi terorisme dan laporan mengenai kemungkinan serangan terhadap basis
Amerika Serikat di Pakistan, sejumlah pengamat mengumumkan prediksi situasi
Pakistan tahun 2011 yang nampaknya akan memburuk. Meskipun demikian, M.
Ziauddin, editor harian Pakistan berberbahasa Inggris, Express Tribune
berpendapat sebaliknya, "Bisa jadi situasi seperti ini akan terus
berlanjut. Sebagaian besar serangan-serangan tersebut banyak terjadi di wilayah
dibawah otonomi Federally Administered Tribal Area, FATA. Serangan pada wilayah
perkotaan mengalami penurunan dalam 2-3 bulan terakhir". Pada Juli
2010, banjir yang melanda Pakistan datang secara tidak terduga, merendam
seperlima wilayah negara itu dan dan setengah juta warga Pakistan kehilangan
tempat tinggal. Ini merupakan pukulan terhadap ekonomi Pakistan yang
mengandalkan komoditi hasil pertanian. Menurut perkiraan, Pakistan mengalami
kerugian sebesar 4 milyar dollar Amerika atas kerusakan infrastruktur dan
sekitar 500 juta dollar amerika dari kegagalan hasil panen.
Inflasi yang terjadi di Pakistan merupakan inflasi tercepat dan terbesar di kawasan Asia. Inflasi tersebut tentunya sangat mengganggu pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Suku bunga terus naik sejak dua bulan terakhir. Menurut State Bank Of Pakistan, bencana banjir yang baru saja melanda Pakistan sangat mempengaruhi stabilitas ekonomi makro dan juga prospek pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Inflasi akan kembali dan dan ekonomi akan semakin melemah. Musibah banjir yang melanda kali ini merupakan bencana nasional terburuk selama 63 tahun sejarah.
Inflasi yang terjadi di Pakistan merupakan inflasi tercepat dan terbesar di kawasan Asia. Inflasi tersebut tentunya sangat mengganggu pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Suku bunga terus naik sejak dua bulan terakhir. Menurut State Bank Of Pakistan, bencana banjir yang baru saja melanda Pakistan sangat mempengaruhi stabilitas ekonomi makro dan juga prospek pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Inflasi akan kembali dan dan ekonomi akan semakin melemah. Musibah banjir yang melanda kali ini merupakan bencana nasional terburuk selama 63 tahun sejarah.
Menurut Perdana Menteri Pakistan Syed Yousuf Raza Gilani, bencana banjir
kali ini akan menaikkan inflasi hingga 20% dan juga mengganggu pertumbuhan
ekonomi 2.5% hingga tahun depan. Menurutnya, Shahid Kadar selaku gubernur bank
central bertanggung jawab untuk menurunkan angka inflasi. Indeks Karachi Stock
Exchange 100 telah naik 6.8% tahun ini namun kemungkinan akan jatuh
kembali jika suku bunga kembali dinaikkan. Keputusan untuk menaikan tingkat
suku bunga akan mempengaruhi sentime pasaran. Bencana banjir pertama kali
melanda provinsi Baluchistan pada tanggal 22 Juli dan kemudian membanjiri
provinsi lainnya seperti Khyber Pakhtunkhwa, Punjab dan Sindh.
Estimasi
kerugian hasil panen yang ditimbulkan oleh banjir kali ini adalah sebesar $3.3
milyar. Prediksi naiknya inflasi Pakistan sebesar 15% hingga
20%. Harga-harga pasaran naik hingga 13.3% di bulan Agustus dengan angka
inflasi sebesar 17%. Bank central menaikkan benchmarknya untuk pertama kali
sejak November 2008. Toyota Motor Corp dan Unilever, menyatakan hal senada
dengan pemerintah Pakistan, menyatakan bahwa banjir kali ini telah menurunkan
tingkat produksi dan mengganggu pertumbuhan ekonomi.
C. Cara Mengatasi Inflasi
Dana Moneter Internasional (IMF),
mengatakan bahwa Pakistan telah memenuhi seluruh nilai performa kuantitatif
yang menunjukkan bahwa ekonomi negara itu mulai membaik dan program reformasi
masih berada di jalurnya. Pakistan yang berpenduduk 180 juta jiwa menghadapi
sejumlah hambatan ketika berupaya merestrukturisasi ekonominya dan
mengambangkan cadangan mata uang asing yang sangat rendah, yang bernilai US$8,3
miliar.
Pakistan menandatangani pinjaman bernilai $6,7 miliar dengan IMF untuk membangun kembali cadangan yang dimilikinya setelah selama dua tahun menipis, dan mendukung perubahan struktural guna mendorong investasi dan pertumbuhan. Pinjaman itu diberikan enam tahun setelah pemberian dana talangan IMF yang terakhir. Pemberian dana talangan kali ini adalah untuk membayar kembali hutang pemerintah Pakistan kepada berbagai institusi sebanyak hampir $5 miliar. Sebagai bagian dari perjanjian itu, IMF akan melakukan kajian secara berkala agar dewan eksekutif badan itu menyetujui pemberian angsuran dana talangan sebesar $550 juta selama tiga tahun. Pakistan sudah melewati satu kajian ekonomi dan menerima dua angsuran dana talangan bernilai $1,1 miliar. Pemberian dana talangan ketiga baru akan disampaikan akhir Maret. Untuk mengamankan pinjaman tersebut, Pakistan bertekad untuk memperbarui kebijakan ekonominya dengan meningkatkan pertumbuhan dan memulihkan stabilitas keuangan.Langkah-langkah ini bertujuan untuk menurunkan defisit, mengurangi kelangkaan listrik yang sangat luar biasa dan meningkatkan pajak. Meskipun berhasil mencapai sejumlah kemajuan, Kepala Misi IMF di Pakistan Jeffrey Franks – dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Keuangan Pakistan Mohammad Ishaq Dar – kembali menekankan perlunya keseimbangan neraca pembayaran selama beberapa bulan. Jeffrey Franks mengatakan IMF mendorong bank sentral Pakistan supaya lebih “waspada” dalam kebijakan moneternya untuk menjaga inflasi pada tingkat yang wajar. IMF memperkirakan inflasi di Pakistan tahun ini akan mencapai 10%.
Pakistan menandatangani pinjaman bernilai $6,7 miliar dengan IMF untuk membangun kembali cadangan yang dimilikinya setelah selama dua tahun menipis, dan mendukung perubahan struktural guna mendorong investasi dan pertumbuhan. Pinjaman itu diberikan enam tahun setelah pemberian dana talangan IMF yang terakhir. Pemberian dana talangan kali ini adalah untuk membayar kembali hutang pemerintah Pakistan kepada berbagai institusi sebanyak hampir $5 miliar. Sebagai bagian dari perjanjian itu, IMF akan melakukan kajian secara berkala agar dewan eksekutif badan itu menyetujui pemberian angsuran dana talangan sebesar $550 juta selama tiga tahun. Pakistan sudah melewati satu kajian ekonomi dan menerima dua angsuran dana talangan bernilai $1,1 miliar. Pemberian dana talangan ketiga baru akan disampaikan akhir Maret. Untuk mengamankan pinjaman tersebut, Pakistan bertekad untuk memperbarui kebijakan ekonominya dengan meningkatkan pertumbuhan dan memulihkan stabilitas keuangan.Langkah-langkah ini bertujuan untuk menurunkan defisit, mengurangi kelangkaan listrik yang sangat luar biasa dan meningkatkan pajak. Meskipun berhasil mencapai sejumlah kemajuan, Kepala Misi IMF di Pakistan Jeffrey Franks – dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Keuangan Pakistan Mohammad Ishaq Dar – kembali menekankan perlunya keseimbangan neraca pembayaran selama beberapa bulan. Jeffrey Franks mengatakan IMF mendorong bank sentral Pakistan supaya lebih “waspada” dalam kebijakan moneternya untuk menjaga inflasi pada tingkat yang wajar. IMF memperkirakan inflasi di Pakistan tahun ini akan mencapai 10%.
Tabel dengan
nilai saat ini, prakiraan, statistik, grafik, dan kalender ekonomi.
Daftar Pustaka:
http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-makro/cara-pemerintah-menanggulangi-inflasi/
http://id.wikipedia.org/wiki/pakistan#sejarah
http://tradingeconomics.com/pakistan/ind
Daftar Pustaka:
http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-makro/cara-pemerintah-menanggulangi-inflasi/
http://id.wikipedia.org/wiki/pakistan#sejarah
http://tradingeconomics.com/pakistan/ind
Tidak ada komentar:
Posting Komentar